Kendati demikian, dia meminta para pelaku produsen gas di tingkat midstream turut memberikan harga yang kompetitif. Pasalnya, harga gas semakin ke hilir akan semakin bertambah sehingga penurunan harga gas di hulu harus dibarengi dengan harga gas di midstream.
"Kita berusaha agar hulunya bisa ikut merencanakan program lebih kompetitif sehingga harga bisa ditekan tidak serendah mungkin tapi sekompetitif mungkin," ucapnya.
Dia melanjutkan, saat ini penurunan harga gas hulu ini telah berlaku untuk lapangan gas Jambaran Tiung Biru yang mulai berproduksi tahun 2021. Menurutnya, belanja modal (capital expenditure/capex) proyek ini bisa dipangkas sebanyak 500 juta dolar AS sehingga harganya bisa diturunkan.
"Dulu harganya di atas 9 dolar AS di atas tapi proyek tidak jalan lalu kita turunkan jadi 7,6 dolar AS sehingga proyek jalan," kata dia.
Kemudian, pembangunan pipa gas Arun Belawan dia melihat ruang penurunan harga gas di sini sehingga harga yang diterima konsumen bisa lebih murah. Ternyata harganya bisa turun sebanyak 1 dolar AS per mmbtu.
"Contoh lain di Benoa. Kita kurangkan harga gas, dari midstream itu hampir 2 dolar per mmbtu," tutur dia.