Syukur menambahkan, dari program YESS tersebut, Kementan dan IFAD juga menargetkan outcome berupa layanan akses pasar dan UKM di bidang pertanian, serta peran wirausaha perdesaan dalam rantai nilai dan akses pembiayaan pertanian.
Program YESS akan dilaksanakan selama enam tahun yaitu pada 2019-2024. Program ini akan dilaksanakan di 15 kabupaten yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Kegiatan program ini akan menyasar 320.000 pemuda perdesaan, baik laki-laki maupun perempuan dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sebagai pelaksana. Country Director IFAD untuk Indonesia dan Asia Pasifik Ron Hartman menyampaikan, program pengembangan wirausaha muda pertanian ini merupakan yang pertama kalinya bagi lembaga tersebut.
"Ini merupakan peran pertama kami terkaot penguatan pemuda pertanian untuk menjadi agroentrepreneur. Kami harap program ini dapat menjadi percontohan bagi seluruh negara anggota IFAD," kata Ron.