NEW DELHI, iNews.id - Perusahaan China di India mulai gerah karena pemerintah mempertimbangkan pemberian persetujuan impor lebih mudah untuk perusahaan non-China. Langkah ini buntut dari sentimen konflik di perbatasan kedua negara.
"Kami sedang memantau situasi ini bisa berlangsung beberapa hari lagi," kata seorang pejabat senior pemerintah yang tidak disebutkan namanya dikutip dari Economic Times, Senin (29/6/2020).
Bahkan, hingga hari ketujuh impor dari China masih terdampar di pelabuhan karena situasi nasional.
Menurut sumber, perusahaan China dikenai 100 persen pemeriksaan manual bahkan ketika konflik mulai surut. Misalnya, produsen smartphone Taiwan Foxconn, yang menjalankan dua pabrik di India di bawah unit berbeda, belum bisa mendapatkan izin pengiriman ke pabrik yang memproduksi Xiaomi di China.
"Ada diskusi tentang apakah akan mengizinkan Operator Ekonomi Resmi karena industri telah membuat proposal ini, tetapi sekarang telah bergeser apakah semua impor, kecuali yang untuk perusahaan China," kata sumber yang akrab dengan diskusi.