Pada Desember 2018 pemerintah sudah membuka impor jagung sebanyak 100.000 ton dan menugaskannya kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Hingga akhir Desember 2018, impor jagung yang dilakukan baru mencakup 70.000 ton, sisanya sebanyak 30.000 ton baru masuk pada minggu ketiga Januari 2019.
Melalui penambahan impor jagung pada pertengahan Februari 2019, maka jumlah impor jagung keseluruhan mencapai 130.000 ton. Izin impor jagung tambahan ini diputuskan pada 2 Januari 2019 dalam rapat koodinasi terbatas di Kemenko Perekonomian.
Impor jagung tambahan ini juga ditujukan untuk menambah stok pakan ternak untuk ayam ras yang sempat dikeluhkan para peternak kecil karena terlalu mahal dan distribusinya terbatas.