JAKARTA, iNews.id – Pemerintah terus memantau kondisi keuangan PT Pertamina (Persero) menyusul rencana perusahaan pelat merah ini menjual aset-asetnya untuk memperbaiki neraca keuangan akibat kerugian di sektor hilir terutama dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menuturkan, otoritas fiskal akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan mencermati perkembangan terkini kondisi keuangan perusahaan tersebut. Dengan begitu, pemerintah bisa mengambil keputusan dan menyiapkan kebijakan yang tepat.
"Tentunya kalau untuk memantau Pertamina, pemerintah selalu melakukan pemantauan. Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Menteri itu selalu mantau dan koordinasi, termasuk dengan PLN dan Pertamina. Dari situ, banyak dikomunikasikan kondisi-kondisi aktual sehingga dari situ pemerintah mengambil kebijakan," ujar Askolani saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/7/2018).
Walaupun ketiga Menteri telah berkoordinasi mengenai nasib keuangan Pertamina, namun pihaknya belum dapat menjelaskan secara detail kebijakan lanjutan pemerintah untuk perusahaan yang telah menjadi induk dari holding migas ini.
"Jadi selama ini memang sudah dikoordinasikan dengan baik. Tapi kebijakan apa yang akan dilakukan ke depan ya tunggu. Ini kan bertahap satu-satu, putusin ini, putusin itu. tapi koordinasi itu sudah," kata dia.