Kemenperin Rumuskan Indikator Kesiapan Sektor Manufaktur Menuju Industri 4.0

Dani M Dahwilani
Kemenperin telah merumuskan indikator untuk mengukur kesiapan sektor manufaktur dalam transformasi menuju industri 4.0 (INDI 4.0). (Foto: Kemenperin)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah merumuskan indikator untuk mengukur kesiapan sektor manufaktur dalam transformasi menuju industri 4.0 yang disebut Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Hal tersebut merupakan tindak lanjut implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang salah satu tujuannya menciptakan daya saing global.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahardi menyebutkan, sektor industri logam meski tidak termasuk dalam sektor prioritas seperti industri makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif dan elektronika, tetap harus bertransformasi guna mendukung kesiapan menuju era digital 4.0. Industri ini merupakan mother of industry.

“Industri logam ini adalah mother of Industry karena produk logam dasar merupakan bahan baku utama yang menunjang bagi kegiatan sektor industri lain, seperti industri otomotif, maritim, elektronika, dan sebagainya,” ujar Doddy dalam ‘End-to-end Industry 4.0 Implementation in Tatalogam Group’ melalui keterangan persnya Senin (20/7/2020).

Dia memaparkan, industri logam selama ini telah memberi kontribusi cukup tinggi bagi perekonomian Indonesia. Sebab itu, implementasi INDI 4.0 yang dilakukan di sektor ini sudah sejalan dengan program Making Indonesia 4.0.

“Pada Januari hingga Mei 2020, sektor industri logam mampu memberikan kontribusi ekspor hingga 9,20 miliar dolar AS. Naik 41 persen dibanding periode yang sama pada 2019 yang hanya mencapai sekitar 6,5 miliar dolar. Ini selaras dengan salah satu strategi dalam program Making Indonesia 4.0, yaitu meningkatkan produktivitas industri yang berorientasi ekspor guna mendorong produk go internasional,” katanya.

Tatalogam Group menjadi manufaktur logam pertama yang menjalani assessment INDI 4.0 BPPI Kemenperin. Assessment kemudian dilanjutkan dengan pendampingan secara online.

Doddy menilai, inovasi yang selama ini dilakukan Tatalogam Group ditambah pendampingan dari BPPI, akan mendorong perusahaan lebih lebih maju. “Jadi Tatalogam ini kan tadi disebutkan sudah melakukan sertifikasi aplikator, sudah memiliki sertifikat dari Amerika, memiliki teknologi yang sudah maju, serta mampu berinovasi di tengah pandemi dengan membuka pasar baru di berbagai negara. Jadi kami harap mereka bisa menjadi lighthouse Indonesia sehingga bisa dijadikan contoh bagi industri lain di bawahnya agar bisa segera menuju era 4.0,” terang Doddy.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Mobil
9 hari lalu

Kemenperin Usulkan Jenis Mobil Layak Dapat Insentif

Mobil
12 hari lalu

Tarik Ulur Kemenperin dan Kemenko Perekonomian soal Insentif Otomotif, Industri Terombang-ambing

Mobil
27 hari lalu

Pemerintah Siapkan Insentif Otomotif, Skema Mirip saat Covid-19

Nasional
30 hari lalu

Tak Hanya Garuda, Krakatau Steel Juga bakal Dapat Suntikan Modal dari Danantara

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal