Di sisi lain, PLN harus meningkatkan pelayanan sektor tenaga listrik, meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik melalui penurunan komposisi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Adapun realisasi subsidi listrik hingga April 2021 mencapai Rp22,1 triliun yang terdiri dari subsidi murni Rp17,36 triliun dan diskon tarif Rp4,74 triliun. Hingga akhir 2021, realisasi subsidi listrik diperkirakan seebsar Rp59,26 triliun dengan asumsi nilai tukar sebesar Rp14.600 per dolar AS, ICP sebesar 45 dolar AS per barel, biaya pokok penyediaan listrik Rp1.334,44 per kWh, dan penjualan listrik 266,47 Terawatt hour (TWh).
"Outlook tersebut termasuk 5,57 triliun diskon golongan rumah tangga untuk 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu untuk periode Januari-Juni 2021 serta Rp101,79 miliar untuk diskon golongan bisnis dan industri 450 VA periode Januari-Juni 2021," tuturnya.