JAKARTA, iNews.id - Jamaslin James Purba selaku kuasa hukum obligor dana Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI) Suyanto Gondokusuma, meminta bukti utang kepada negara dari Satuan Tugas Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI (Satgas BLBI) diperiksa ulang.
Suyanto Gondokusumo yang merupakan pemilik eks Bank Dharmal dipanggil oleh Satgas untuk membicarakan penyelesaian utang sebesar Rp904,47 miliar. Namun karena alasan kesehatan, dia mengirimkan kuasa hukumnya untuk menghadap Satgas BLBI.
Jamaslin mengatakan, penyelesaian utang atas dana BLBI sebenarnya sudah tertuang dalam Master Settlement and Acquisition Agreement (MSAA) yang telah disepakati pemerintah dan obligor/debitur bertahun-tahun lalu. Dia pun mempertanyakan alasan pemerintah menagih kembali kewajiban atas dana BLBI, sementara Suyanto sudah menandatangani MSAA bertahun-tahun lalu.
“Kalau dari pengertian hukum pada saat Anda menandatangani suatu penyelesaian, artinya kan dianggap selesai. Kemudian kenapa baru 20 tahun kemudian baru ditagih ulang? Lah kenapa enggak saat itu saja dibereskan kalau masih ada kurang ya ini kekurangannya, begitu lho,” kata dia di Gedung DJKN, Jumat (24/9/2021).
Karena itu, menurut Jamaslin, tidak tepat jika Suyanto disebut tidak menyelesaikan utang BLBI selama 22 tahun.