"Kita harus lihat dana di bendahara umum negara, kita akan siapkan. Akan ditambahkan di ESDM dan Kemenperin. Nanti kita lihat pelaksanaannya, mudah-mudahan anggaran yang kita sediakan bisa termanfaatkan semuanya," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Kemenkeu mencoba melakukan estimasi yang tepat mengenai anggaran ini. Pasalnya, jika anggarannya kebesaran, berarti terjadi inefisiensi penganggaran.
"Karena K/L lain jadi enggak kebagian, padahal ada aktivitas yang mungkin sama-sama kritis dan urgent karena anggarannya terpakai untuk K/L tertentu. Kita selalu berusaha mencari yang seimbang dan tidak berlebihan atau kekurangan karena berlebihan merugikan untuk kegiatan lain di K/L lain, makanya kita harus pas," tutur Isa.
Menurut dia, akan lebih baik jika dibuat estimasi yang akurat, sehingga tidak perlu menambah atau kelebihan anggaran.
"Kalau terpaksa, lebih baik kita melakukan koreksi nambah daripada kebanyakan (anggaran), daripada enggak digunakan yang berujung inefisiensi," ujarnya.