JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook terbaru perekonomian global diprediksi tumbuh negatif 4,4 pada 2020. Meskipun terdapat tanda-tanda pemulihan bertahap, namun perekonomian masih menghadapi ketidakpastian tinggi.
"Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 menegaskan kembali komitmennya dalam menggunakan semua kebijakan luar biasa (extra ordinary policy tools) dalam melindungi masyarakat, lapangan kerja, pemulihan ekonomi, dan ketahanan sistem keuangan, dengan secara hati-hati mengelola potensi risiko terhadap penurunan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (16/10/2020).
Dia menuturkan, saat ini Indonesia bersama G20 berkomitmen melanjutkan kerja sama bidang perpajakan guna mewujudkan sistem perpajakan internasional yang adil, berkelanjutan, dan modern.
"Pandemi Covid-19 telah memengaruhi perkembangan pembahasan perpajakan terkait ekonomi digital. G20 menyambut baik Laporan mengenai Blueprint Pilar 1 dan Pilar 2 yang telah disetujui untuk disampaikan kepada publik (public release) oleh G20/OECD Inclusive Framework on Base Erosion and Profit Shifting (BEPS)," katanya.
Dia menyebutkan, blueprint ini dipandang sebagai basis kuat untuk melanjutkan pembahasan atas isu-isu yang masih tersisa, dan diharapkan kesepakatan global akan dapat dicapai pada pertengahan tahun depan.