Sementara, Kategori B diterapkan atas penghasilan bruto bulanan yang diperoleh penerima penghasilan dengan status (PTKP) tidak kawin dengan tanggungan 2 orang (TK/2), tidak kawin jumlah tanggungan 3 orang (TK/3), kawin dengan tanggungan 1 orang (K/1), dan kawin dengan tanggungan 2 orang (K/2).
Selanjutnya, kategori C diterapkan atas penghasilan bruto bulanan dengan status PTKP kawin dengan jumlah tanggungan sebanyak 3 orang (K/3).
Mengacu lampiran yang tercantum dalam beleid tersebut, tarif efektif untuk kategori A berkisar mulai dari 0 persen untuk penghasilan bulanan sampai dengan Rp5,4 juta hingga 34 persen untuk penghasilan di atas Rp1,4 miliar.
Tarif efektif untuk kategori B untuk penghasilan bulanan sampai dengan Rp6,2 juta sebesar 0 persen. Sementara untuk tarif 34 persen berlaku untuk penghasilan lebih dari Rp1,405 miliar.
Kategori C, tarif efektif 0 persen berlaku untuk penghasilan bulanan sampai dengan Rp6,6 juta dan tarif 34 persen untuk pendapatan lebih dari Rp1,419 miliar.
Berbeda dengan penghitungan bulanan, untuk tarif efektif harian dibebankan tarif 0 persen hingga 0,5 persen, di mana bebas pajak untuk penghasilan sampai dengan Rp450.000. Untuk tarif 0,5 persen berlaku bagi penghasilan harian di atas Rp450.000 sampai dengan Rp2,5 juta.