"Perannya juga lucu, karakternya jadi janda genit, lucu itu centil. Terus harus bahasa Jawa, aku asli Solo jadi 'wow akhirnya aku bisa main series bahasa jawa' dan lucu jadi aku sangat lepas mainnya," katanya.
Cindy tertantang harus menghidupkan karakter Yuni yang terlalu ekspresif dengan tingkah laku centil dan genitnya. Ketika Cindy sudah memakai busana yang biasa dipakai Yuni, Cindy seolah harus langsung menjelma menjadi Yuni.
"Paling kesulitan ngebiasain jadi karakter Yuni karena aku ekspresif tapi gak seekspresif dan segila Yuni. Tapi ketika udah pake bajunya Yuni, udah switch aja sampe cara jalannya," kata Cindy.
Series Kartu Keluarga sendiri menurut Yuni menjadi tontonan yang bukan sekedar lucu-lucuan melainkan mengangkat isu yang tengah hangat diperbincangkan masyarakat. Dia meyakini banyak yang akan merasa relate dengan apa yang dialami karakter utama dalam film ini. Dia juga menjanjikan alur cerita yang sulit untuk ditebak arahnya akan kemana dengan akhir yang seperti apa.
"Isu yang diangkat ini relate lagi diperbincangkan isu soal peraturan zonasi sekolah. Gak akan bosen makin ke belakang makin seru makin lucu dan out of the box, agak mengejutkan," ujarnya.