Film ini bercerita tentang pasangan suami istri di pesisir pantai selatan Kabupaten Malang yang lama belum dikaruniai momongan.
Akhirnya, saat sang istri sedang hamil, maka Kala, sang pemeran utama, mencari telur penyu.
Telur ini mereka percaya mampu menjaga kandungan sang istri. Namun, pasangan ini kemudian berhadapan dengan regulasi konservasi penyu dan perubahan iklim di wilayahnya.
"Film ini menjadi ajang promosi wisata dan sekaligus kampanye pelestarian lingkungan. Tidak hanya di level nasional, namun juga di level internasional," kata Anna Lutfhie, Ketua Yayasan Peduli Air dan Lingkungan Lestari.
Menurutnya, PEN Film sebuah ide yang bagus. Sebab, selama ini Indonesia dinilainya memiliki persoalan yang serius di sektor lingkungan, perubahan iklim, krisis pangan, dan kerusakan lingkungan.