JAKARTA, iNews.id - Cara menaikkan kadar oksigen dalam darah berikut patut untuk diketahui. Pasalnya, kondisi ini bisa saja terjadi pada siapa pun, bahkan pada orang yang dari luar tampak sehat.
Dikutip dari laman resmi Medical News Today, Selasa (18/7), kadar oksigen dianggap rendah ketika berada di bawah 60 milimeter merkuri (mm Hg). Hal itu tentu akan menyebabkan berbagai gejala, seperti sesak napas, pusing, dan lain sebagainya.
Tingkat oksigen dalam darah yang terlalu rendah menjadi tanda suatu kondisi yang disebut hipoksemia. Kondisi ini semakin berkembang ketika tubuh mengalami kesulitan mengirimkan oksigen ke semua sel, jaringan, dan organnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa penanganan berikut ini patut untuk disimak.
Dilansir dari situs The Health Site, berbaring dengan posisi tengkurap adalah cara terbaik untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Hal ini terbukti secara ilmiah dan juga sangat direkomendasikan oleh dokter.
Menurut para ahli, orang yang mengalami penurunan tingkat saturasi oksigen darah secara tiba-tiba sebaiknya berbaring tengkurap dengan dada terangkat menggunakan penyangga setumpuk pakaian atau beberapa bantal. Orang tersebut juga dapat meletakkan satu bantal di bawah lehernya dan dua bantal di bawah perutnya.
Antioksidan membantu tubuh menggunakan oksigen lebih efisien, sehingga menjaga tingkat SpO2 tetap terkendali. Beberapa makanan kaya antioksidan yang patut dikonsumsi adalah blackberry, blueberry, kacang merah, dan lain-lain.
Cara terbaik lain untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah adalah dengan melakukan latihan pernapasan lambat dan dalam. Pasalnya, cara bernapas mamang berperan penting untuk menjaga tingkat saturasi oksigen tubuh.
Menurut para ahli, mempraktikkan teknik pernapasan lambat dapat membantu seseorang menghirup lebih banyak udara. Dengan demikian, tubuh akan mendapatkan lebih banyak oksigen.
Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi sangat penting untuk meningkatkan saturasi oksigen. Pasalnya, cairan membantu paru-paru tetap terhidrasi dengan baik, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk mengoksigenasi dan mengeluarkan karbon dioksida.