JAKARTA, iNews.id - Murid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, berisiko mengalami trauma gegara insiden ledakan di masjid yang terjadi hari ini, Jumat 7 November 2025.
Tanda-tanda atau gejala trauma perlu dipahami, sehingga kondisi mental korban bisa 'dirangkul'. Dengan begitu, pemulihan pasca insiden bisa lebih baik hasilnya. Artinya, korban bisa berkegiatan lagi di area sekolah dan di lingkungan sosialnya.
Lantas, apa gejala trauma yang mungkin dialami korban dan tidak boleh diabaikan?
Dijelaskan Psikolog Anak dan Remaja Karina Istifarisny, ada tanda-tanda trauma psikologis yang bisa muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam jiwa dan membuat seseorang merasa tidak berdaya.
Tanda-tanda yang perlu mendapat perhatian khusus setelah seseorang mengalami kejadian traumatik, di antaranya:
1. Sering teringat kembali kejadian traumatik
2. Mimpi buruk
3. Betul-betul menghindari hal-hal terkait kejadian traumatik
4. Jantung berdebar-debar jika ingat kejadian traumatik
5. Susah Tidur
6. Sering cemas
7. Konsentrasi turun
"Perlu mendapat perhatian lebih jika gejala-gejala tersebut sampai mengganggu kehidupan sehari-hari," saran Karina saat dihubungi iNews.id, Jumat (7/11/2025).
Menjadi pertanyaan sekarang, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi trauma ini?
Hal pertama yang perlu dilakukan kalau ada siswa yang merasakan cemas atau takut, diterima perasaannya. Diberi pemahaman juga bahwa perasaan cemas atau takut yang dialami itu sangat wajar.
"Saat kecemasannya datang, coba mengatur napas, tarik napas dalam 4 detik, tahan 4 detik, hembuskan dalam 4 detik. Cara ini diharapkan bisa membantu relaksasi untuk kecemasannya," papar Karina.