Mengutip laporan Nikkei bertajuk “What kind of drugs are the new corona promising drugs 'Avigan' and 'Remdecivir'?”, Avigan ditujukan untuk mengatasi wabah influenza jika wabah strain virus influenza tidak mempan dengan obat anti influenza biasa (dijual bebas) yang ada saat ini, yaitu tamiflu (oseltamivir).
Menurut dr Kathryn Effendi, WNI di Jepang, mekanisme kerja Avigan yang berbeda dengan obat anti-influenza umumnya diharapkan bisa jadi senjata yang efektif saat obat lain tidak bisa digunakan.
2. Diproduksi 2014.
Avigan dikembangkan oleh Toyama Chemical Co, anak perusahaan Fujifilm Holdings, Jepang dan diproduksi mulai 2014. Obat ini dibuat secara khusus untuk mengobati virus RNA (Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat.
Menurut Nikkei, Avigan bekerja sebagai penghambat RNA polimerase yaitu enzim yang dapat membangun RNA. Ketika enzim itu dilumpuhkan, virus tidak dapat mereplikasi atau menggandakan dirinya dari sel induk.
3. Obat Keras, Tidak Dijual bebas.
Jangan harap menemukan Avigan di pasaran. Obat ini tidak dijual bebas. Avigan termasuk obat keras yang peruntukannya sangat terbatas dan ketat alias harus dengan resep dokter. Karena bukan obat bebas, tidak diketahui harga pasar.