JAKARTA, iNews.id - Angka gizi buruk dan stunting pada anak menjadi perhatian serius pemerintah. Kasus ini muncul tidak hanya ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gizi, tetapi bisa juga disebabkan kondisi anak yang rentan, misalnya alergi susu sapi (ASS).
Dokter spesialis anak dan Founder Tentang Anak Dr Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, menjelaskan, ada 7,5 persen anak di Indonesia yang mengalami ASS.
“Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada sekitar mencapai 7,5 persen anak Indonesia yang menderita alergi susu sapi,” katanya, dalam webinar memperingati Allergy Awarness Weak 2023 Danone Specialized Nutrition (SN) kaitan Alergi Susu Sapi (ASS) pada anak dengan Stunting, Rabu (31/5/2023).
Alergi inilah yang menyebabkan anak kekurangan nutrisi dalam jangka panjang sehingga menyebabkan stunting atau gangguan pertumbuhan. Hal ini tentu membuat orang tua bingung untuk mengatasinya.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr dr Zahra Hikmah, SpA(K) memaparkan, data dari Eropa, Singapura, dan Asia menyebut bahwa 9 persen anak alergi makanan. Angka ini meningkat menjadi 24 persen pada anak yang alergi protein susu sapi.
Dia menjelaskan, alergi susu sapi disebabkan karena kesalahan sistem kekebalan tubuh anak yang mengartikan protein susu sapi sebagai zat berbahaya. “Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat histamin yang merupakan suatu zat yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya,” ujar dia.