JAKARTA, iNews.id - Dua pendaki perempuan, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, meninggal dunia di Puncak Carstensz Papua. Penyebab kematian diduga akibat mengalami hipotermia.
Lilie Wijayati dan Elsa Laksono mengembuskan napas terakhir saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz. Mereka berdua diduga tidak mampu bertahan dalam cuaca ekstrem yang terjadi di Puncak Carstensz tersebut.
Jenazah kedua pendaki ini pun sudah dievakuasi ke RSUD Timika. Duka mendalam disampaikan banyak netizen di media sosial atas wafatnya dua pendaki ini.
Terlepas dari itu, apa yang dialami mendiang perlu menjadi pembelajaran bagi kita semua, khususnya Anda yang gemar mendaki gunung. Situasi hipotermia tidak bisa dianggap enteng sama sekali, karena terbukti bisa mengancam nyawa.
Lantas, apa sebenarnya hipotermia dan bagaimana cara terbaik mengatasi kondisi tersebut?
Menurut Mayo Clinic, hipotermia adalah kondisi yang terjadi akibat suhu tubuh tiba-tiba turun secara drastis. Pada kasus Lilie dan Elsa, kemungkinan besar cuaca ekstrem yang terjadi di Puncak Carstensz membuat suhu tubuh mereka menurun secara tiba-tiba dan tidak tertolong.
Seseorang bisa dikatakan hipotermia salah satu tandanya adalah suhu tubuh berada di bawah 35 derajat celcius, padahal suhu normal tubuh manusia ada di angka 37 derajat celcius. Nah, ketika suhu tubuh menurun secara tiba-tiba, disarankan agar jangan melanjutkan aktivitas yang bisa memperparah kondisi.
Menurut Praktisi Kesehatan dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menangani kondisi hipotermia atau kedinginan ekstrem ini. Pertolongan pertama yang paling mudah dilakukan adalah pastikan tubuh tercukupi oleh cairan. Ini artinya Anda mesti cukup minum.
"Dengan minum cukup, ini dapat mencegah kondisi semakin parah yaitu dehidrasi, karena suhu tubuh terus mencari upaya untuk menghangatkan kembali secara alami," ungkap dr Ari saat dihubungi iNews.id, Minggu (2/3/2025).
Perlu diperhatikan, kata dr Ari, ketika Anda berada di suhu ruangan yang dingin, tubuh kadang tidak merasakan haus dan itu menyebabkan Anda menghindari minum. Padahal, kondisi seperti ini malah membuat kesehatan Anda semakin buruk.
Selain cukup minum, seseorang yang berada di kondisi berisiko mengalami hipotermia juga disarankan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein dan soda. Sebab, dengan mengonsumsi jenis minuman itu, dehidrasi akan semakin terasa dan tubuh semakin tidak tahan terhadap dingin.
"Gampangnya mengecek dehidrasi adalah melihat urin, kalau warnanya kuning banget, Anda mesti waspada dan segera mengonsumsi cairan bersih yang tidak mengandung soda dan kafein," tegasnya.
Dokter Ari menambahkan, ada tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipotermia. Simak ulasannya sampai selesai.