Untuk itu, Syneo Symposium menghadirkan peneliti dari National University of Singapore Christophe Lay PhD. yang menyajikan pembahasan terkini mengenai strategi nutrisi untuk mencegah alergi. Christophe mengungkapkan, keseimbangan mikrobiota saluran cerna berperan penting mendukung sistem imun yang baik dan melindungi anak dari risiko alergi.
Uniknya, mikrobiota saluran cerna merupakan kondisi yang diturunkan dari ibu kepada anaknya secara turun temurun. Keseimbangan mikrobiota saluran cerna juga dapat terganggu akibat faktor lingkungan seperti metode kelahiran, asupan nutrisi, hingga penggunaan antibiotik.
“Nutrisi yang dikonsumsi anak, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, berperan penting dalam mendukung keseimbangan mikrobiota di saluran cerna. Penelitian baru-baru ini menemukan syneo atau sinbiotik, kombinasi prebiotik scGOS | lcFOS 9:1 dan probiotik B.breve M16V secara klinis terbukti mendukung perbaikan kolonisasi Bifidobakterium serta kondisi fisiologis saluran cerna pada bayi dengan kelahiran sesar hingga menurunkan kejadian eczema, yaitu manifestasi gejala alergi yang umum terjadi di awal kehidupan,” ujar Christophe, yang juga merupakan peneliti di Danone Nutricia Research, Singapura.
Profesor Rini Sekartini Sp.A (K), ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang DKI Jakarta sebagai penyelenggara acara mengatakan, Syneo Symposium membahas strategi nutrisi yang dibutuhkan untuk mencegah kasus alergi pada anak.
“Syneo Symposium membahas situasi terkini dari kondisi alergi di dunia, faktor risiko, strategi nutrisi, hingga dampak terhadap tumbuh kembang dan kualitas hidup anak. Ini penting diketahui oleh para dokter anak dan tenaga kesehatan lainnya untuk meminimalisir potensi anak mengalami kondisi alergi dan dampaknya di kemudian hari,” katanya.