DBD di Indonesia Masih Tinggi, Waspadai Gigitan Nyamuk Pagi dan Sore saat Lawan Covid-19

Tuty Ocktaviany
Ahli infeksi dan pedriati tropik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K). (Foto: BNPB)

"Minimal satu kali dilakukan, satu kali seminggu dengan menguras bak mandi, 3M tadi. Itu memutuskan dari nyamuk jentik menjadi dewasa," ucap dr. Mulya.

Demam pada anak perlu diwaspadai para orangtua karena ini salah satu gejala DBD. Apabila menemui kondisi ini, penderita meminum air dan jangan sampai dehidrasi.

"Awasi asupan minum, kedua awasi buang air kecilnya, normal biasanya kalau cukup asupan cairannya, dia empat sampai enam jam harusnya buang air kecil, dan awasi aktivitasnya," ucap dia.

Namun, apabila gejala semakin memburuk seperti muntah terus-menerus dan tidak buang air lebih dari 12 jam, kita perlu berhati-hati dan penderita segera mendapatkan perawatan medis.

Berbeda dengan gejala Covid-19 yang saat ini masih terjadi penularan, dr. Mulya mengungkapkan pada kasus penyakit akibat virus SARS-CoV-2 lebih ke sistem saluran napas atas. Sedangkan gejala pada DBD, ini lebih demam dan pendarahan kulit yang perlu diwaspadai, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Health
3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Jadi Ancaman Serius untuk Anak-Anak, Dehidrasi hingga DBD!

Nasional
4 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Nasional
11 hari lalu

Benjamin Paulus Dilantik Prabowo Jadi Wamenkes

Nasional
16 hari lalu

Kondisi Terkini 9 Orang yang Terpapar Zat Radioaktif CS-137 di Cikande

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal