Di kesempatan tersebut, Menkes bercerita, dia bersama Presiden Jokowi sering mendapati kondisi di satu RSUD kota kecil yang menyediakan cathlab, dokter intervensinya tidak ada.
"Saya dan Presiden Jokowi datang tiap minggu, jalan (ke beberapa wilayah), di bagian cathlab, gak pernah nemu lengkap ada dokter intervensinya," kata Menkes.
"Jadi, di fasilitas kesehatan kota kecil, dokter jantung gak ada, dokter saraf gak ada. Kalau pun ada dokter jantung, dokter intervensinya gak ada, perawat juga gak ada," kata dia.
Lalu, ketika ditanya ke pihak RSUD-nya, kasus apa yang angka kematiannya tinggi, jawabannya adalah jantung dan stroke. Sedangkan, dokter spesialis yang ada itu anak dan anestesi.
"Gak ada hubungannya dengan jantung dan stroke," ujar Menkes.
"Jadi, memang Indonesia ini kekurangan dokter dan itu mengakibatkan masyarakat kita tidak terlayani secara optimal," kata.