Jangan Sepelekan Kanker Limfoma Hodgkin, Kenali Penanganan dan Terapinya!

Vien Dimyati
Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin (Foto: Shutterstock)

Eva Susanti selaku direktur pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular Kementerian Kesehatan menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh POI Jaya. “Kami mengapresiasi segala bentuk kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit kanker di Indonesia. Akses terhadap informasi dan edukasi seputar penyakit kanker di Indonesia harus terus dilakukan oleh semua pihak. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," kata dr Eva.

“Kanker yang ditemukan pada stadium awal melalui deteksi dini dan ditangani secara tepat akan memberikan peluang kesembuhan 90 persen. Apalagi saat ini pengobatan untuk Limfoma Hodgkin telah tersedia dan tercakup di dalam BPJS Kesehatan. Untuk itu, Masyarakat jangan ragu untuk segera melakukan deteksi dini,” kata dr. Eva.

Perlu diketahui, ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan seseorang terkena Limfoma Hodgkin di antaranya, pertama , Infeksi virus Epstein-Barr. Satu dari 1.000 orang yang terinfeksi virus Epstein-Barr berisiko terkena limfoma Hodgkin.

Kedua, sistem imun. Risiko meningkat pada orang yang terinfeksi HIV (virus penyebab AIDS), orang yang mengonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, dan orang dengan penyakit autoimun. Ketiga, riwayat keluarga. Saudara laki-laki dan perempuan dengan penyakit ini memiliki risiko lebih tinggi terkena LH. Risiko ini sangat tinggi untuk kembar identik dari seorang pasien LH.

Keempat, jenis kelamin. Kasus limfoma Hodgkin lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita. Keenam, usia. Limfoma Hodgkin umumnya terjadi pada usia 15-30 tahun dan di atas usia 55 tahun.

Menurut Prof Ikhwan, gejala yang ditimbulkan dari penyakit kanker limfoma Hodgkin yang perlu diwaspadai, yaitu muncul benjolan atau pembesaran pada kelenjar getah bening di leher, bawah ketiak, atau pangkal paha. Terjadinya gejala umum yang disebut ‘B symptoms’ atau gejala sistemik seperti demam lebih dari 38°C tanpa penyebab yang jelas, berkeringat berlebihan pada malam hari, turun berat badan lebih dari 10 persen dalam 6 bulan berturut-turut.”

“Untuk itu, segera periksa diri ke dokter apabila merasa memiliki gejala tersebut. Walaupun penyakit kanker limfoma Hodgkin memiliki angka kesembuhan yang tinggi, namun masih ada kemungkinan untuk kambuh sekitar 10-30 persen. Jadi, semakin dini limfoma Hodgkin dapat dideteksi, semakin cepat dapat ditangani, dan semakin tepat sasaran pengobatan yang diberikan,” kata Prof Ikhwan.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
2 hari lalu

Alami Menstruasi Terlalu Dini? Disarankan Rutin Deteksi Dini Kanker Payudara

Health
2 hari lalu

Basreng Indonesia Mengandung Asam Benzoat, Bahaya untuk Kesehatan?

Nasional
2 hari lalu

Influenza A Subtipe H3N2 Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Faktanya!

Health
2 hari lalu

Gejala Influenza A pada Anak-Anak yang Harus Diwaspadai, AyBun Wajib Tahu!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal