Dokter spesialis anak S.T Andreas Christian Leyrolf mengatakan, dermatitis popok dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pada area kulit bayi. Selain itu, diperlukan manajemen yang baik dari orang tua.
"Bisa menjaga kebersihan kulit, menghindari zat yang bersifat iritan, Ibu juga perlu memerhatikan penggunaan popok sehari-hari. Apalagi, kulit pada area popok merupakan daerah yang lembap, dapat menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri dan jamur untuk berkembang," ujar dokter Andreas Christian Leyrolf melalui keterangannya belum lama ini.
Menurut dia, ukuran, waktu penggunaan, serta kualitas popok menjadi hal yang harus selalu diperhatikan orang tua untuk mencegah terjadinya dermatitis popok pada si kecil.
Dia menjelaskan, kulit bayi 10 kali lebih sensitif dari kulit orang dewasa dan belum berkembang dengan sempurna. Karena itu, ibu harus lebih selektif terhadap kebutuhannya, termasuk menimbang risiko paparan bahan atau zat tertentu yang bisa menyebabkan dermatitis popok.
Faktanya, sekitar 50 persen bayi mengalami dermatitis popok dengan usia di bawah 12 bulan. Dermatitis popok menunjukkan kulit pada area popok si kecil mengalami reaksi inflamasi. Pada kondisi ini, kulit akan mengalami kemerahan, ruam, bahkan dapat mengelupas pada bagian paha, selangkangan, pinggang dan pantat bayi.