JAKARTA, iNews.id - Tak semua orang memiliki rasa empati yang tinggi untuk berbagi dan membantu sesama. Apalagi berpikiran untuk mendonorkan organ tubuh. Namun kisah perempuan bernama Mila Rahmania ini bisa dibilang beruntung, karena dia dianugerahi rasa empati tinggi yang membuatnya tak ragu untuk menjadi pendonor.
Kepada iNews.id, Mila menuturkan kisahnya sebagai seorang pendonor kornea mata. Ya, pendonor kornea mata yang di Indonesia jumlahnya masih begitu sedikit jika dibandingkan kebutuhannya.
Titel sebagai pendonor kornea mata bisa dibilang peristiwa tidak sengaja bagi Mila. Mila mengisahkan dia memang rutin donor darah sejak berusia 17 tahun. Di usianya yang sudah 31 tahun saat ini, berarti sudah 14 tahun Mila reguler menjadi pendonor darah.
Mundur ke tahun 2018, kala itu Mila tertarik ingin menjadi pendonor organ. Tapi niat mulianya ini terbentur prosedural, bahwa di Indonesia donor organ tubuh hanya bisa dilakukan diberikan untuk anggota keluarga.
“Sebenarnya tertarik donor organ kayak ginjal dan sebagainya gitu, tapi setahuku kalau enggak salah hanya bisa dilakukan untuk ke orang yang masih punya hubungan keluarga. Satu-satunya yang bisa donor untuk orang asing aku baru nemu ya kornea mata ini,” ujar Mila saat dihubungi iNews.ir baru-baru ini lewat sambungan telepon.
Sejak 2018, Mila berusaha menggali informasi soal donor mata. Mila tak menampik, saat itu ia cukup kesulitan mendapatkan informasi yang valid. Berselang dua tahun kemudian, ternyata informasi yang ia butuhkan tak sengaja dia dapatkan lewat lini masa media sosial.
“Aku cari-cari tahu, 2018 itu belum terlalu banyak informasinya. Akhirnya baru kesampean di pertengahan 2020. pertengahan, malah tahu dari Twitter. Sampai di timeline aku informasi seseorang kalau dia habis daftar jadi donor kornea mata, kemudian aku langsung ikut daftar,” tuturnya.