Makanan Manis, Musuh dalam Diam: Kenali Dampaknya!

Muhammad Sukardi
Kondisi sugar craving menurut nutrisionis. (Foto: Yava Bali)

Sementara itu dari faktor fisiologis dapat meningkatkan hormon serotonin dan endorfin yang membuat seseorang merasa bahagia ketika mengonsumsi makanan atau minuman manis.

Namun, tentunya asupan manis ini harus dibatasi agar hormon insulin terjaga. Ketika hormon insulin rusak akibat kadar gula berlebih maka akan timbul penyakit diabetes dan komplikasi pada tubuh.

"Lalu, kalau dari faktor fisiologisnya, ketika kita mengonsumsi gula itu akan meningkatkan hormon serotonin dan juga endorfin. Nah, ketika itu kan rasanya senang, ya, jadi tuh kayak happy," katanya.

Dia menambahkan, "Walaupun kita happy, sebenarnya gula darah meningkat. Ketika gula darah meningkat, itu juga bisa meningkatkan risiko hormon insulin jadi rusak."

Meskipun konsumsi gula bisa memberikan perasaan bahagia sesaat, konsumsi berlebih justru berbahaya karena dapat merusak fungsi hormon insulin dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes dan komplikasi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengelola asupan gula dengan bijak agar gula darah tetap stabil dan kesehatan tubuh terjaga dalam jangka panjang.

Editor : Muhammad Sukardi
Artikel Terkait
Health
9 bulan lalu

Camilan Manis dan Gula Reguler Jadi Ancaman bagi Kesehatan, Ini Faktanya! 

Destinasi
12 bulan lalu

Makanan Manis Solusi untuk Tingkatkan Mood? Apa Betul?

Kuliner
12 bulan lalu

Alternatif Sehat untuk Pencinta Manis: Makanan Low-GI yang Aman

Kuliner
1 tahun lalu

Terlalu Melarang Anak Konsumsi Makanan Manis, Boleh Nggak Sih?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal