3. Diduga Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Hati
Hepatic steatosis alias perlemakan hati merupakan kondisi ketika organ hati menyimpan terlalu banyak lemak. Akibatnya, fungsi hati dapat terganggu, sehingga lambat laun mencetuskan penyakit hati. Ekstrak kulit buah matoa diyakini dapat membantu mengurangi risiko penyakit hati. Menurut studi pada tikus yang dirilis National Center for Biotechnology Information, antioksidan polifenol dalam ekstrak kulit buah matoa dapat mengurangi lemak di organ hati. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kerusakan yang memicu penyakit hati. Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan pada manusia untuk mengonfirmasi manfaat kulit buah matoa tersebut.
4. Dipercaya Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Terdapat sejumlah riset yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C dapat membantu menurunkan risiko hipertensi alias tekanan darah tinggi melebihi ambang batas normal. Salah satu penelitiannya dimuat National Center for Biotechnology Information.
Peneliti menemukan kebiasaan mengonsumsi suplemen vitamin C dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4,9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,7 mmHg pada pengidap hipertensi. Buah matoa mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Mengonsumsi buah ini diduga dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada studi yang mengkaji khasiat vitamin C buah matoa dalam menurunkan tekanan darah. Karenanya, diperlukan penelitian lanjutan guna mengonfirmasi efek positif buah matoa dalam menurunkan hipertensi. Perlu diingat, pengidap hipertensi yang ingin mengontrol tekanan darahnya tidak boleh bergantung pada asupan vitamin C saja, melainkan harus diimbangi juga dengan penerapan gaya hidup dan pola makan sehat.
5. Diduga Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Stres oksidatif merupakan kondisi ketika kadar radikal bebas melebihi antioksidan di dalam tubuh. Kondisi ini merusak sel dan jaringan tubuh, termasuk di jantung. Akibatnya, risiko penyakit jantung pun semakin besar. Buah matoa diduga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Masih mengutip Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, antioksidan vitamin C yang sangat tinggi pada matoa diyakini dapat menetralisir radikal bebas, serta mereduksi reaksi kimia yang memicu stres oksidatif.
Pada gilirannya, hal ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Vitamin C dalam buah matoa juga berperan meningkatkan aliran darah, sehingga turut mendukung fungsi jantung. Selain vitamin C, kandungan vitamin E dalam matoa juga bermanfaat menjaga kesehatan sel jantung, serta meningkatkan kesehatan pembuluh arteri dan vena. Meski begitu, dibutuhkan riset lanjutan guna mengetahui kadar ideal vitamin C dan vitamin E dalam buah matoa yang diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
6. Diduga Dapat Mengurangi Risiko Stroke
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah. Hal ini bisa mencetuskan stroke. Mengonsumsi buah matoa diduga dapat mengurangi risiko stroke. Penyebabnya adalah kandungan antioksidan vitamin C dalam buah matoa yang sangat tinggi. Seperti telah disampaikan, asupan vitamin C bisa membantu mengurangi risiko hipertensi. Sehingga, secara tidak langsung menurunkan risiko stroke. Akan tetapi, diperlukan studi lanjutan yang secara khusus mengkaji khasiat vitamin C buah matoa dalam mengurangi risiko stroke. Karenanya, manfaat buah matoa dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular tersebut belum bisa dibuktikan.