7. Diduga Bisa Mengurangi Risiko Asam Urat
Penyakit asam urat merupakan jenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan produk limbah tubuh bernama kristal asam urat. Kondisi ini dapat menjangkiti seluruh sendi, namun sering kali penyakit asam urat berkembang di jempol kaki. Buah matoa diduga dapat mengurangi risiko penyakit asam urat. Hal ini karena tingginya kandungan vitamin C di dalam buah. Menurut penelitian yang dimuat National Center for Biotechnology Information, mengonsumsi vitamin C dapat mengurangi risiko asam urat sebanyak 44 persen. Sayangnya, penelitian tersebut menggunakan suplemen vitamin C. Sehingga, diperlukan riset lanjutan yang menyelidiki vitamin C dalam matoa dalam mengurangi risiko asam urat. Selain itu, sejumlah ahli menilai khasiat vitamin C dalam menurunkan risiko asam urat masih perlu diteliti lebih lanjut.
8. Membantu Mengurangi Risiko Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan kondisi penurunan sel darah merah sehat akibat kekurangan zat besi. Zat besi adalah mineral penting yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin, yaitu komponen sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika terjadi pada ibu hamil, anemia defisiensi besi dapat mengganggu perkembangan janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, infeksi, hingga kematian ibu dan anak.
Manfaat buah matoa untuk anak dan ibu diduga dapat membantu mengurangi risiko anemia defisiensi besi. Pasalnya, kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah ini dapat membantu penyerapan zat besi dari makanan. Sebuah riset yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information, mengungkapkan bahwa mengonsumsi 100 mg asupan vitamin C (atau setara 200 gram buah matoa) dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 67 persen. Kendati demikian, dibutuhkan studi lanjutan soal manfaat dan takaran ideal mengonsumsi matoa untuk mengurangi risiko anemia defisiensi besi. Hal ini agar mencegah risiko efek samping akibat makan matoa berlebih.
9. Diyakini Berpotensi Mengurangi Risiko Perkembangan Kanker
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali. Salah satu pemicunya adalah stres oksidatif berkepanjangan. Kandungan vitamin C di dalam buah matoa diduga dapat mengurangi risiko perkembangan kanker. Pasalnya, antioksidan ini berperan melawan radikal bebas yang memicu stres oksidatif penyebab kanker. Kendati demikian, sejumlah penelitian yang dihimpun Healthline menemukan asupan vitamin C tidak dapat mengurangi risiko terjangkit keganasan. Oleh karena itu, potensi vitamin C dalam menurunkan risiko kanker masih dipertanyakan.
10. Mengurangi Risiko Terinfeksi Patogen
Ibu hamil rentan terserang infeksi berbagai penyakit. Pasalnya, sistem kekebalan (imun) di beberapa bagian tubuh bumil sengaja diturunkan untuk melindungi janin. Mekanisme alami ini berfungsi agar sistem kekebalan tidak menyerang janin. Khasiat buah matoa buat ibu hamil diduga dapat meningkatkan imun. Manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin C dalam buah. Dengan mengonsumsi buah matoa, risiko bumil terinfeksi patogen, seperti virus dan bakteri pun dipercaya turut berkurang. Akan tetapi, diperlukan penelitian lanjutan soal manfaat vitamin C dalam meningkatkan imun ibu hamil. Bumil juga perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, jika ingin mengonsumsi matoa untuk menjaga kesehatan fisiknya.
11. Diduga Bisa Mengurangi Stres
Stres oksidatif berkepanjangan dapat pula mencetuskan stres, depresi dan gangguan kecemasan. Kandungan vitamin E dalam buah matoa diduga bermanfaat menurunkan dampak buruk stres oksidatif tersebut. Manfaat ini salah satunya diperlukan oleh ibu menyusui (busui). Mengonsumsi buah matoa untuk ibu menyusui dapat membantu mengurangi stres akibat kekhawatiran berlebih selama menjalani fase tersebut. Utamanya bagi busui yang baru pertama kali memiliki anak. Pasalnya, busui rentan stres karena khawatir dengan cara menyusui yang benar, ataupun suplai dan jadwal pemberian ASI. Kendati demikian, busui tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi matoa untuk mereduksi stres.
12. Diduga Dapat Menjaga Elastisitas Kulit
Berikutnya, manfaat buah matoa untuk wanita dapat menjaga elastisitas kulit. Hal ini karena kandungan vitamin C di dalam buah matoa dapat berperan mendorong produksi kolagen (protein penyusun tubuh manusia), sehingga menjaga elastisitas kulit.
Lalu, vitamin C juga berperan mendorong regenerasi kulit yang optimal, sehingga membantu mengurangi penuaan dini. Tidak hanya itu, khasiat matoa untuk kulit juga berasal dari kandungan vitamin E di dalamnya. Vitamin E dapat menutrisi kulit, sehingga kesehatan kulit tetap terjaga. Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai takaran ideal serta cara penggunaan buah matoa yang tepat untuk menjaga kesehatan kulit. Secara umum, khasiat buah matoa untuk kesehatan bisa diperoleh dengan mengonsumsi buahnya secara langsung. Caranya dengan mengupas kulitnya terlebih dahulu, kemudian buahnya dimakan.
Namun sekali lagi, buah ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, glukosa jenuh dalam matoa dapat mencetuskan efek samping jika dikonsumsi kebanyakan. Efek samping yang dimaksud berupa teler, lemas, dan keadaan tubuh tidak normal.
Karena itu, jika Anda berniat menggunakan matoa untuk mengatasi kondisi medis tertentu ataupun menjaga kesehatan secara umum, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar khasiat buah lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat. Dapatkan pula informasi interaktif seputar kesehatan melalui aplikasi KlikDokter. (OVI/JKT)
Penulis: Aditya Prasanda