Menurut dr. Kirana, kepemilikan buku KIA bagi para ibu hamil dan ibu yang memiliki anak di usia balita sangat penting. Selain untuk pencatatan setiap datang ke posyandu, dalam buku KIA juga terdapat informasi seputar kesehatan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi imunisasi, gizi seimbang, vitamin A, dan pola makan anak seperti kebutuhan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Namun berdasarkan data survei kesehatan nasional (Sirkesnas 2016), menunjukkan 81,5 persen ibu hamil menyatakan memiliki buku KIA, namun hanya 60,5 persen di antaranya yang bisa menunjukkan buku KIA.
Bahkan di beberapa kota seperti Toba Samosir, Ogan Komering Ilir, Bandar Lampung, Tangerang, Jakarta Timur, Bogor, Sukoharjo, Nganjuk, dan Gowa yang menunjukkan buku KIA telah terisi lengkap hanya 18 persen. Padahal seperti kata dr. Kirana, pencatatan pertumbuhan anak sangat penting.
"Secara garis besar, ada dua elemen penting dari buku KIA, yaitu sebagai media informasi dan pencatatan atau monitoring kesehatan keluarga. Jadi yang penting adalah informasi-informasi itu diimplementasikan oleh keluarga," katanya.