JAKARTA, iNews.id – Oktober sudah di depan mata. Seluruh penduduk yang berusia dua hingga 70 tahun, serta tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah atau finaliasis harus meminum obat pencegahan.
Obat pencegahan ini diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sebanyak satu dosis setiap tahun selama lima tahun berturut-turut. Seperti diketahui, Oktober diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah.
“Hingga saat ini, hanya ada enam provinsi yang bukan daerah endemis filariasis di Indonesia, yaitu Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat,” tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Filariasis atau lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah, masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Baik anak-anak maupun dewasa, pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah.
Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.