JAKARTA, iNews.id - Gagal ginjal merupakan penyakit serius yang perlu ditangani dengan segera. Berdasarkan Riskesdas 2018, angka kejadian gagal ginjal kronis meningkat menjadi 0,38 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa.
Sebelumnya, prevalensi penduduk Indonesia yang menderita gagal ginjal sebesar 0,2 persen atau 2 per 1000 penduduk, berdasarkan Riskesdas 2013.
Gagal ginjal sendiri merupakan penyakit katastropik nomor dua yang paling banyak menghabiskan biaya kesehatan setelah penyakit jantung. Hal tersebut berdasarkan Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes tahun 2016.
Beriringan dengan itu, angka pasien cuci darah akibat penyakit ginjal, meningkat. Hal ini terjadi di Rumah Sakit Primaya, yang mengalami peningkatan pasien untuk layanan ginjal dan tindakan hemodialisa.
Berdasarkan data, pasien dan tindakan hemodialisa di RS tersebut terus meningkat dari 305 tindakan selama tahun 2022, menjadi 980 tindakan selama 6 bulan pertama di tahun 2023.