"Kami mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala untuk memastikan mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan," ungkap dr Adib.
PB IDI juga meminta agar masyarakat tidak membuat spekulasi apa pun tentang penyebab insiden tersebut hingga penyelidikan selesai.
"Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis," kata dr Adib.
"Mari kita bergandengan tangan untuk mencegah insiden seperti ini terjadi kembali di masa mendatang,"ungkap dr Adib menambahkan.
Kementerian Kesehatan sedang melakukan investigasi mendalam terkait kematian dokter muda Undip di Semarang ini. Kemenkes berharap hasil investigasi bisa rampung seminggu ke depan.