JAKARTA, iNews.id - Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD secara sederhana diartikan sebagai kondisi apa yang ada di dalam perut Anda naik atau kembali ke kerongkongan. Ini mengacu pada makna dari refluks yaitu mengalir kembali dan gastroesofagus mengacu pada lambung dan kerongkongan.
Pada pencernaan normal, LES akan terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut, kemudian menutup untuk menghentikan makanan dan cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Tapi, pada penderita GERD, cincin bernama LES tersebut tidak bekerja dengan baik atau lemah. Itulah yang menyebabkan apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan.
Pada kebanyakan kasus, mereka yang memiliki masalah GERD kerap mengalami muntah berulang, rasa terbakar di dada dimulai di belakang tulang dada dan bergerak ke leher dan kerongkongan, masalah pernapasan, batuk berkepanjangan hingga masalah tidur.
Tak hanya itu, penderita GERD bisa merasakan adanya sensasi asam atau pahit di mulut ketika GERD sedang terjadi. Ini sangat tidak nyaman, sehingga kerap membuat penderita muntah dan mulas.
Perlu diketahui, GERD bisa terjadi akibat hernia hiatus. Adanya kondisi hernia hiatus ini yang membuat LES tidak berfungsi dengan baik. GERD juga berisiko tinggi pada kelompok individu obesitas, ibu hamil, pengosongan lambung yang tertunda (gastroparesis), penyakit jaringan ikat seperti rheumatoid arthritis, scleroderma atau lupus.
Mereka yang merokok aktif, makan dan minum dalam jumlah banyak, gemar mengonsumsi cokelat, kopi, dan alkohol, makan sebelum tidur, pun konsumsi obat tertentu seperti aspirin bisa memicu terjadinya GERD.