"Mungkin ada beberapa zat yang bisa digunakan, tapi kalau langsung masuk (ke tubuh). Mari kita lihat kalau cek lab urine pasti kan ada bakterinya. Secara ilmiah saja, ini kan zat-zat sisa yang dibuang," katanya.
Rupanya, meminum urine yang dicampur susu unta bukan hal baru bagi dunia medis. Pada tahun 2015 lalu, World Health Organization (WHO) telah menyatakan larangan untuk mengonsumsi produk yang berasal dari unta. Hal ini berkaitan dengan penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
MERS sendiri merupakan penyakit yang menyerang organ pernapasan yang disebabkan Virus Korona. Ternyata, penyakit menular yang dibawa virus tersebut terdeteksi pada unta.
"Praktek kebersihan makanan harus diperhatikan. Masyarakat juga harus menghindari minum susu unta mentah atau urine unta, atau makan daging yang belum dimasak dengan benar," tulis sebuah pernyataan yang dimuat di situs WHO.