Studi Terbaru: Intermitten Fasting Tingkatkan Risiko Kematian 

Dini Listiyani
Studi Terbaru: Intermitten Fasting Tingkatkan Risiko Kematian  (Foto: unsplash)

Banyak orang mengikuti diet makan dengan waktu terbatas, mengikuti jadwal makan 16:8, di mana mereka makan semua makanan dalam jangka waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam setiap hari. 

Penelitian sebelumnya menemukan makan dengan batas waktu meningkatkan beberapa ukuran kesehatan kardiometabolik seperti tekanan darah, glukosa darah, dan kadar kolestrol. 

"Kami terkejut menemukan orang mengikuti jadwal makan 8 jam dengan batasan waktu lebih besar kemungkinan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Meski jenis diet ini populer karena manfaat jangka pendeknya, penelitian kami dengan jelas menunjukkan, dibanding rentang waktu makan pada umumnya yakni 12-16 jam per hari, durasi makan lebih pendek tidak berhubungan dengan hidup lebih lama," kata penulis studi Victor Wenze Zhong, Ph.D.

Dalam studi, peneliti menyelidiki potensi dampak kesehatan jangka panjang dari mengikuti rencana makan dengan batas waktu 8 jam. Mereka meninjau informasi tentang pola makan peserta National Health and Nutrition Examination Surveys (NHANES) 2003-2018 dengan data orang yang meninggal di AS dari 2003 hingga 2019 dari database Centers for Disease Control and Prevention’s National Death Index.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Health
1 tahun lalu

Tips Sukses Diet Intermitten Fasting, Hindari Hal Ini agar Tidak Gagal

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal