Pada konteks guru pun demikian. Guru itu tidak hanya mentransfer ilmu, tapi juga membentuk karakter anak muridnya, membangun nilai-nilai sosial dan budaya, serta membangun kemampuan untuk berpikir kritis, termasuk mengasah kemampuan sosial anak didik. Ini AI tidak bisa melakukannya.
"AI bisa jadi alat bantu belajar, tapi gak bisa menggantikan pengajar. Riset mutakhir yang dirilis WHO (Badan Kesehatan Dunia) atau pun UNESCO menunjukkan bahwa pendidikan yang berhasil justru tercipta dari relasi emosional yang kuat antara guru dan murid," tambah dr Dicky.
Dengan kata lain, dengan munculnya pernyataan Bill Gates yang memprediksi bahwa profesi dokter dan guru akan musnah 10 tahun lagi dari sekarang, penting disikapi dengan dewasa dan pemikiran matang. Jangan kemudian ditelan mentah-mentah, khususnya bagi pengambil keputusan.
"Apa yang disampaikan Bill Gates itu harus ditanggapi oleh berbagai ahli, sehingga para dokter muda yang mengetahui informasi tersebut tidak hilang harapan. Pemerintah pun memastikan bahwa kehadiran AI hanyalah memaksimalkan kinerja manusia, tidak menggantikan tugas utama manusia," tambah dr Dicky.