Wacana Dokter Umum Boleh Operasi Caesar Dinilai Bahayakan Nyawa Ibu dan Bayi 

Muhammad Sukardi
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Freepik)

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya itu melanjutkan, "Ini bukan sekadar menyayat kulit, melainkan melibatkan keterampilan bedah dasar yang mumpuni, pemahaman mendalam tentang anatomi organ di dalam rongga perut ibu dan anatomi tubuh bayi, serta berbagai variasi letak bayi di dalam kandungan sang ibu, juga kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang cepat dalam situasi kritis."

Dikatakan dr Nova, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) menjalani pendidikan tambahan selama 8-10 semester lagi setelah menjadi dokter umum untuk menguasai keahlian tersebut. 

"Pertanyaannya, apakah dokter umum memiliki waktu dan kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat kompetensi tersebut?" katanya. 

Kesiapan Mental Dokter Umum Sangat Penting untuk Lakukan Operasi Caesar

Selain keterampilan teknis, kata dr Nova, operasi caesar menuntut mental dan keberanian yang kuat dari seorang dokter. Dalam situasi darurat, dokter harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan dua nyawa, ibu dan bayi. 

Kesiapan mental ini tidak muncul begitu saja, melainkan terbentuk melalui pendidikan yang ketat dan pengalaman mengerjakan berbagai variasi kasus yang membutuhkan operasi caesar dalam jangka waktu yang tidak sebentar, dan biasanya dimiliki dokter spesialis obgyn setelah melalui lima tahun masa pendidikan. 

"Jika dokter umum belum memiliki ketangguhan tersebut, risiko kesalahan, bukan karena kurangnya niat baik, tetapi karena keterbatasan persiapan dan pengalaman, bisa berakibat fatal," ungkap dr Nova. 

Peran Tim Medis yang Solid

Dokter Nova mengatakan, operasi caesar bukanlah pekerjaan seorang dokter saja. Prosedur ini membutuhkan kerja sama tim yang melibatkan dokter anestesi untuk mengelola pembiusan umum dan dokter anak untuk melakukan resusitasi dan merawat bayi yang baru lahir. 

"Tanpa kehadiran tim ini, keselamatan dua nyawa sekaligus, dalam hal ini ibu dan bayi menjadi taruhannya," ujar dr Nova. 

Dia melanjutkan, "Bayangkan jika operasi dilakukan tanpa dokter anestesi, apakah pasien harus menjalani prosedur tanpa pembiusan? Atau saat bayi lahir, apakah dokter umum harus memilih antara menangani bayi yang biasanya disertai penyulit seperti APGAR score yang rendah atau menangani ibu yang mungkin mengalami perdarahan durante operasi? Keberadaan tim medis yang lengkap adalah elemen krusial yang tidak bisa digantikan."

Editor : Muhammad Sukardi
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

Heboh Menkes Sebut Usia Hidup Laki-Laki Lebih Pendek Dibanding Perempuan

Nasional
5 bulan lalu

Guru Besar USU Desak Presiden Prabowo Copot Menkes Budi Gunadi, Ini Alasannya

Nasional
5 bulan lalu

Menkes: Setiap 5 Menit, 2 Orang Meninggal akibat TBC

Nasional
5 bulan lalu

Menkes Sebut Butuh Rp1 Kuadriliun untuk Menyamai Kualitas Layanan Kesehatan Malaysia

Health
6 bulan lalu

Kontroversi Menkes Terbaru, Bakal Izinkan Dokter Umum Lakukan Operasi Caesar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal