WHO: Jam Kerja Panjang Sebabkan Kematian Tinggi

Leonardus Selwyn
Jam kerja berlebihan bisa menyebabkan kematian. (Foto: bussines standart)

Kondisi tersebut ditetapkan sebagai faktor risiko dengan beban penyakit akibat kerja terbesar. Keadaan ini pun menggeser pemikiran menuju faktor risiko pekerjaan yang relatif baru dan lebih psikososial ke kesehatan manusia.

Studi ini menyimpulkan bahwa bekerja 55 jam atau lebih per minggu dikaitkan dengan perkiraan risiko stroke 35 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik 17 persen lebih tinggi, dibandingkan bekerja 35-40 jam seminggu.

Adapun jumlah orang yang bekerja dengan jam kerja yang panjang terus meningkat mencapai 9 persen dari total populasi secara global. Tren ini menempatkan lebih banyak orang pada risiko kecacatan terkait pekerjaan dan kematian dini.

Analisis baru nampak saat pandemi Covid-19 dan menyoroti pengelolaan jam kerja pandemi mempercepat perkembangan yang dapat mendorong tren peningkatan waktu kerja.

“Pandemi Covid-19 telah mengubah cara kerja banyak orang secara signifikan,” kata Direktur Jenderal WHO, dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Selain itu Direktur, Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan, di Organisasi Kesehatan Dunia, dr. Maria Neira juga memberikan komentarnya terkait dengan hal tersebut.

“Teleworking telah menjadi norma di banyak industri, sering mengaburkan batas antara rumah dan kantor. Selain itu, banyak bisnis terpaksa mengurangi atau menghentikan operasi untuk menghemat uang, dan orang yang masih dalam daftar gaji akhirnya bekerja dengan jam lebih lama. Tidak ada pekerjaan yang sebanding dengan risiko stroke atau penyakit jantung,” ujar dr. Maria.

“Pemerintah, pemberi kerja, dan pekerja perlu bekerja sama untuk menyetujui batasan untuk melindungi kesehatan pekerja.  Bekerja 55 jam atau lebih per minggu adalah bahaya kesehatan yang serius. Sudah saatnya kita semua, pemerintah, pengusaha, dan karyawan menyadari fakta bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kematian dini,” katanya lagi.

Editor : Dyah Ayu Pamela
Artikel Terkait
Health
5 tahun lalu

Begini Lho, Cara Mengembalikan Mood Bekerja setelah Libur Panjang

Health
5 tahun lalu

Waspada, Dehidrasi saat Berpuasa Bisa Merusak Mood Anda

Babel
5 tahun lalu

Bupati Bangka Larang ASN Main Medsos saat Jam Kerja

Health
18 hari lalu

WHO Dukung Indonesia Bikin Obat Herbal Naik Level, Ini Buktinya!

Nasional
2 bulan lalu

Eks Direktur WHO Soroti Kasus Cacingan di Bengkulu, Salahkan Pemerintah?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal