Sebagai seorang penulis lagu, Fatin mengaku menemukan inspirasi dari berbagai hal. Mulai dari hal kecil yang sederhana, cerita personal hingga perasaan yang muncul secara spontan. Namun, Fatin memiliki kepribadian introvert sehingga memerlukan suasana dan mood yang sunyi dalam mencurahkan ide untuk dituangkan dalam lirik.
Sementara itu video musik ‘Jingga’ telah disutradarai oleh clipper muda, Galih Okta. Kemudian pengambilan gambar dilakukan di Belitung selama tiga hari pada awal September 2018.
Suasana sepi dengan kesan hampa juga terasa kental pada lagu ‘Jingga’ yang divisualisasikan secara estetik melalui sederet aktivitas yang dilakukan Fatin dalam kesendirian. Menariknya, 90 persen pengambilan gambar pada video musik ini dilakukan dalam lokasi outdoor.
Bahkan, Fatin dan tim produksi melakukan eksplorasi menggunakan kapal untuk mendatangi pulau–pulau indah di Belitung dan mencari spot menarik. Sebagai sutradara, Galih sendiri merasa tidak ada hambatan berarti saat menggarap video musik ‘Jingga’.
"Fatin tidak sulit untuk di-direct, selalu ceria, walaupun kadang sedikit nekat. Untuk pengambilan gambar di luar ruangan dengan persiapan yang terbilang pendek, sungguh penggarapan clip ini sangat direstui oleh semesta. Pada hari kedua saat berada di Leebong Island, kita mendapatkan sunset yang sangat indah," kata Galih.
‘Jingga’ merupakan persembahan yang membanggakan dari Fatin. Sebab, dia mencoba sesuatu yang baru, mengutamakan kejujuran dalam berekspresi. Dia berharap bahwa ‘Jingga’ dapat menyentuh banyak hati para pendengarnya.