Qalqalah Sugra adalah setiap huruf qalqalah yang mendapat sukun di tengah kata atau kalimat.
Contoh Qalqalah Sugra:
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Latin: Innasyaaniaka huwal abtar (abbetar). (QS. Al Kautsar: 3)
Sedangkan Qalqalah Kubra adalah ketika huruf qalqalah berharakat hidup yang dibaca mati karena di akhir kalimat atau mendapat waqaf.
Huruf Qalqalah ada lima yakni ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق) yang dapat disingkat dengan qatbujadin.
Contoh Qalqalah Kubra:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Latin: Qul huwallaahu ahadd
Alif lam qomariah atau Idzhar Qomariah adalah hukum bacaan alif lam bertemu dengan 14 huruf hijaiyah, yaitu: ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و غ ه ء ي
1. Alif lamnya terdapat harakat sukun
2. Huruf setelah Al tidak terdapat harakat tasydid
3. Cara bacanya jelas (izhar)
Contoh hukum bacaan alif lam qomariah dalam Al Quran adalah pada Surat Al Fatihah ayat 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Latin: Alhamdulillahi rabbil'aalamiin
Dalam ilmu tajwid, juga sering disebut dengan istilah Idgham Syamsiah yaitu bagian dari hukum Alif Lam Ta’rif yang berlaku ketika ada huruf Alif-Lam ( ال ) ketemu dengan satu dari 14 (empat belas) huruf hijaiyah.
Ke-14 huruf hijaiyah yang masuk dalam huruf alif lam syamsiah yakni, ن , ل , ظ , ط , ض , ص , ش , س , ز , ر , ذ , د , ث , ت
Sifat-sifat dari Hukum Alif Lam Syamsiah tersebut berada dalam Tanda Tasydid yang terletak di atas huruf Syamsiah, yaitu tanda tasydid yang diberikan sebab terjadinya suatu hukum pertemuan antara huruf hijaiyah Alif-Lam dan Huruf Syamsiah.
Contoh : الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Dibaca: Arrahmaanirrakhiimi bukan al rahmaanil rakhiimi.
Jenis hukum tajwid berikutnya adalah ghunnah musyaddadah. Ghunnah musyaddadah adalah bacaan tajwid saat ada mim atau nun bertasydid. Cara membacanya: mim atau nun dibaca berdengung kira-kira 2 harakat.
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ
Pada lafadz اِنَّهُمْ adalah bacaan Ghunnah Musyaddadah.
Hukum tajwid berikutnya adalah Mad Thabi'i atau Mad Asli. Hukum ini berlaku jia terdapat alif (ا) sesudah fathah, ya (ي) sukun sesudah kasrah, dan wau (و) yang sesudah dhammah. Dibaca sepanjang satu alif atau dua harakat.
Contoh mad ashli:
بِّ ٱلنَّاسِ
Arab latin: Birabbin-nās (QS An Nas ayat 1).
Hukum tajwid ini mengharuskan ayat dibaca lebih panjang dari Mad aAsli. Mad menurut bahasa artinya panjang, sedangkan far’i menurut bahasa artinya adalah cabang.
Mad far’i menurut istilah adalah hukum bacaan panjang yang terjadi karena terdapat hamzah, sukun, tasydid dan waqaf. Jika ditotal, ada 14 jenis hukum Mad Far'i:
Contoh Mad far’i:
ءَآللَّهُ خَيْرٌ
Arab latin: Allāhu khairun (QS An Naml ayat 59).
Itulah hukum tajwid dan contohnya lengkap dengan cara baca yang benar. Wallahualam bissawab