JAKARTA, iNews.id - Contoh bacaan Mad Arid Lissukun dalam Juz Amma berikut ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi umat Islam yang ingin mendalami ilmu tajwid dan hukum bacaannya.
Mengetahui dan mempelajari ilmu tajwid merupakan salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil.
Dilansir dari Buku Al Quran Hadis MTs Kelas 7 Kemenag, tajwid menurut bahasa berasal dari jawwada, yujawwidu atau tajwidan (membaguskan atau membuat bagus).
Ilmu tajwid ialah ilmu yang mempelajari bagaimana cara membaca dengan baik. Ilmu ini ditujukan dalam pembacaan Alquran, meskipun pengucapan huruf-huruf hijaiyah (alfabet Arab dari alif sampai ya) di luar Alquran juga harus dilakukan karena pengucapan yang tidak tepat akan menghasilkan arti yang lain.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu'anha bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Yang mahir membaca Alquran bersama malaikat yang terhormat, dan yang membaca Alquran sedang ia terbata-bata serta mengalami kesulitan maka baginya dua pahala”.
Dalam hadis tersebut sangat jelas diterangkan betapa pentingnya membaca Alquran, sehingga yang bacaannya terbata-bata pun tetap mendapat pahala, bahkan dua pahala dan bagi yang mahir membacanya mendapat kedudukan mulia bersama malaikat.
Menurut istilah, mad ariḍ lissukun adalah bacaan panjang yang terjadi apabila ada bacaan mad ṭhabi'i bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. Cara membaca mad ariḍ lissukun boleh dibaca dua harakat (qaṣr), empat harakat (tawassuṭ) atau enam harakat (ṭul).
Cara membaca hukum bacaan mad arid lissukun ada tiga cara, yaitu:
1. Lebih utama yaitu dibaca dengan panjang sampai 2 alif atau 6 harakat / ketukan, seperti panjang bacaan Mad Lazim Mutsaqqal kilmi.
2. Dibaca sedang yaitu dengan panjang 2 alif atau 4 harakat / ketukan, dua kali panjang bacaan Mad Thobi’i.
3. Dibaca pendek yaitu dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang bacaan Mad Thobi’i.
1. Surat Al Fatikhah Ayat 1-7
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۱ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۲ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۳ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۴ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۵ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ ۶ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Penjelasan: terdapat hukum bacaan mad arid lissukun pada kalimat Al Alamiina, Ar Rahiim dan seterusnya hingga akhir ayat. Alasannya, karena ada bacaan mad ṭhabi'i bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. Cara bacanya dipanjangkan 2, 4 sampai 6 harakat.
2. Surat Al Fiil Ayat 1-5
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ (5)
Penjelasan: terdapat hukum bacaan mad arid lissukun pada kalimat Al fiil, Ababiil dan seterusnya hingga akhir ayat. Alasannya, karena ada bacaan mad ṭhabi'i bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. Cara bacanya dipanjangkan 2, 4 sampai 6 harakat.
3. Surat An Naas ayat 1-5
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Penjelasan: terdapat hukum bacaan mad arid lissukun pada kalimat An Naas dan seterusnya hingga akhir ayat. Alasannya, karena ada bacaan mad ṭhabi'i bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf (berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. Cara bacanya dipanjangkan 2, 4 sampai 6 harakat.