اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Hadirin rahimakumullah,
Ibadah qurban adalah ibadah yang dilakukan dalam rangka taqarrub kepada Allah dengan menyembelih unta, sapi, atau kambing pada hari Iduladha dan tiga hari tasyrik.
Ibadah qurban adalah ibadah yang berawal dari sejarah ketika Nabi Ibrahim ‘alaihis salam mendapatkan perintah untuk mengorbankan putranya, Ismail, dengan cara disembelih. Berbekal keimanan yang tinggi, Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah yang disampaikan Allah melalui sebuah mimpi. Namun, sebelum Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, malaikat membawa seekor domba dari surga sebagai ganti untuk disembelih. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Ash-Shaffaat:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaaffaat: 102)
Apa hikmah yang ditarik dari ibadah qurban?
Qurban adalah bentuk taqarrub (pendekatan) diri kepada Allah.
Qurban dilakukan dalam rangka bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan.
Qurban itu bentuk berbagi dengan keluarga, teman, dan orang miskin.
Qurban itu untuk menguatkan persaudaraan dalam masyarakat muslim dan tolong menolong dengan sesama.
Qurban itu bisa menghapus dosa dan mendapatkan ganjaran yang besar.