اللهُ أَكْبَر ،اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ
Hadirin rahimahi wa rahimakumullah,
Ibadah haji dan qurban ini memiliki kesamaan di antaranya adalah meninggalkan larangan tertentu. Selama berihram, orang yang berhaji tidak boleh memotong kuku dan rambut. Begitu pula, sejak masuk 1 Dzulhijjah, orang yang berqurban dimakruhkan (makruh tanzih) pula memotong kuku dan rambut.
Ibadah haji dan qurban juga dilakukan melihat dari kemampuan harta. Tentu saja, harta yang dikeluarkan akan diberi ganti yang lebih baik. Tinggal kita saja yakin ataukah tidak.
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Barangsiapa memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 11). Ketika mendengar ayat ini, Abud Dahdaa’ begitu yakin akan janji Allah, hingga ia bersedekah dengan 600 pohon kurma. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun terkagum dengan Abud Dahdaa hingga bersabda, “Begitu banyak pohon kurma untuk Abu Dahdaa di surga. Akar dari tanaman tersebut adalah mutiara dan yaqut (sejenis batu mulia).” (Riwayat ini adalah riwayat yang sahih, dikeluarkan oleh Abdu bin Humaid dalam Muntakhob dan Ibnu Hibban dalam Mawarid Zhoma’an).
اللهُ أَكْبَر ،اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ
Ya Allah, berikanlah kami kemudahan untuk berqurban pada tahun ini, serta terimalah amalan kami. Ya Allah, berikanlah kami semua untuk segera hadir di tanah suci yang kami rindukan untuk berhaji, atau minimal berumrah. Ya Allah, berkahilah rezeki kepada kami semua.