Seperti yang telah ditegaskan sebelumnya, tujuan dari belajar membaca tulisan Arab tanpa harakat adalah untuk memahami Al-Kitab dan As-Sunnah.
Oleh karena itu, sebagai pencari ilmu yang mengharapkan kedekatan dengan Allah, sangat tidak pantas bagi kita untuk mengabaikan kegiatan membaca Al-Qur'an dan merenunginya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, "Sebaik-baik di antara kalian adalah mereka yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari dari Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu)
Bagi para pencari ilmu Al-Kitab dan As-Sunnah, penggunaan keterangan dari para ulama sangat penting. Baik itu ulama tafsir, hadis, atau fiqih, terutama dalam hal aqidah atau tauhid.
Oleh karena itu, mengumpulkan karya-karya mereka dalam bentuk kitab atau file di komputer merupakan metode yang tepat dan bermanfaat. Dengan cara ini, ketika kita membutuhkannya, kita dapat dengan mudah menemukan apa yang kita cari.
Jumlah kitab dari para ulama tentu sangat banyak. Terkadang, hanya satu judul kitab saja dapat memiliki beberapa jilid, dan setiap jilidnya terdiri dari ratusan halaman.
Oleh karena itu, seorang pencari ilmu harus mengenal berbagai jenis kitab dari para ulama. Beberapa di antaranya ditulis berdasarkan susunan ayat, sehingga menjadi kitab tafsir.
Ada juga kitab ulama yang disusun berdasarkan susunan hadis, sehingga menjadi kitab syarah hadis. Ada juga kitab ulama yang khusus membahas bidang ilmu tertentu, seperti aqidah, tauhid, fikih, adab, akhlak, sirah, dan sebagainya.
Untuk mengetahui tingkatan buku atau kitab ulama, seorang penuntut ilmu harus mencari informasi tentang buku-buku yang seharusnya dibaca oleh pemula, buku-buku yang menjadi referensi, serta buku-buku yang ditujukan bagi mereka yang memiliki pemahaman ilmu yang mapan dan mendalam.
Beberapa contoh kitab yang dapat dibaca dalam hal ini adalah "Kitab al-'Ilm" karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah atau "Ma'alim fi Thariq Thalab al-'Ilm" karya Syaikh Abdul 'Aziz As-Sadhan hafizhahullah.