Apa Arti Maiyah dalam Bahasa Arab? Begini Sejarah Lahirnya Jemaah Maiyah Cak Nun

Kastolani Marzuki
Jemaah Maiyah tampak antusias mendengarkan tausiyah Cak Nun dan narasumber lainnya. (Foto: ist)

Definisi Maiyah dalam Perspektif Internal dan Eksternal

Bagi orang di luar lingkaran maiyah, istilah ini kerap didefinisikan secara sederhana sebagai majelisnya Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) atau sebagai gerakan sosial yang digagas oleh beliau. Namun, definisi tersebut menjadi lebih kompleks ketika pertanyaan serupa diajukan kepada orang yang berada di dalam lingkaran maiyah.

Hal ini disebabkan karena bagi para pelaku atau jamaah maiyah, makna maiyah justru bersifat personal dan lahir dari pengalaman eksistensial masing-masing individu. Misalnya, ada yang memaknai maiyah sebagai wujud kebersamaan yang guyub karena mereka benar-benar merasakan solidaritas dan persaudaraan di dalamnya.

Di sisi lain, bagi kalangan akademis yang meneliti atau terlibat langsung dalam maiyah, fenomena ini dapat dipahami sebagai ruang dekontruksi pemikiran. Artinya, maiyahan bukan sekadar ajang kebersamaan, melainkan juga forum dialektika yang menawarkan solusi alternatif dan membuka jendela baru bagi cara pandang terhadap persoalan sosial, budaya, maupun spiritual.

Sejarah Lahirnya Jemaah Maiyah

Maiyah memiliki sejarah panjang dalam proses kelahirannya. Tepat pada 31 Juli 2001, menjelang digelarnya Sidang Istimewa MPR, forum ini lahir di tengah suasana politik nasional yang sedang memanas. Saat itu, Cak Nun bersama kelompok musik KiaiKanjeng menggelar acara shalawatan dan Maulidul Rasul sebagai respons atas kondisi bangsa yang penuh ketidakpastian.

Penggunaan istilah Jemaah Maiyah bertujuan meneguhkan semangat kebersamaan dalam menghadapi situasi sosial dan politik, sekaligus mengingatkan bahwa Allah senantiasa hadir dalam setiap napas kehidupan manusia. Dari sinilah istilah Maiyah kemudian dilembagakan sebagai sebuah ruang spiritual, sosial, dan kebudayaan.

Pertemuan pertama Jemaah Maiyah secara resmi diselenggarakan pada 6 Juni 2012 di Malang. Acara ini menggunakan identitas Relegi, singkatan dari Rebo Legi, yang merupakan weton kelahiran Cak Nun. 

Seiring perjalanan waktu, kegiatan maiyahan tidak hanya terbatas di Malang, melainkan juga meluas ke berbagai kota lain. Permintaan masyarakat yang semakin besar mendorong terbentuknya simpul-simpul Maiyah di berbagai daerah, sehingga menjadikan gerakan ini semakin luas dan inklusif.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Internasional
6 bulan lalu

Arti Bendera Merah Iran dalam Tradisi Syiah dan Politik Modern, Simbol Balas Dendam? 

Muslim
10 bulan lalu

Arti Allahumma Ballighna Ramadhan? Simak Penjelasannya di Sini!

Seleb
2 bulan lalu

Masya Allah, Armand Maulana Ikut Pengajian Gus Baha: Dreams Come True

Seleb
4 bulan lalu

Mega Aulia Difitnah Sewa Jemaah Bayaran: Saya Maafkan, tapi...

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal