Tetapi, menurut para ulama, “masyaallah tabarakallah” ini tidak ada dasarnya. Mereka menyarankan sebaiknya doakan saja orang tersebut, misalnya dengan “masyaallah barakallahu fik atau barakallahu lak atau barakallahu alaik”. Ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
«إذا رأى أحدُكم من نفسه وأخيه ما يُعجِبُه فليَدْعُ بالبركة، فإنَّ العَينَ حَقٌ».
“Bila kalian melihat sesuatu yang menakjubkan pada dirinya atau pada kawannya maka hendaklah ia memohon/memohonkan berkah untuknya, sebab penyakit ain itu benar adanya”, (HR. Al-Hakim)
Penyakit ain yang dimaksudkan Rasulullah di sini adalah petaka yang bisa timbul dari pandangan takjub seseorang kepada orang lain, lebih-lebih jika disertai rasa iri. Ini bisa ditangkal dengan “tabrik” (doa barakah) tadi.
Rasulullah pernah bersabda kepada ‘Amir ibn Rabi’ah radhiyallahu anhu:
عَلامَ يَقتُلُ أحدُكم أخاه؟ هَلاَّ إذا رأيتَ ما يُعجبك بَرَّكتَ.
“Kenapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya? Coba ketika engkau melihat sesuatu yang menakjubkanmu engkau tabrik dia” (HR. Ahmad dari Abu Umamah radhiyallahu anhu).