JAKARTA, iNews.id - Bacaan surat Yusuf untuk ibu hamil menjadi amalan yang patut diketahui setiap Muslim. Ketika seorang ibu sedang mengandung, maka dianjurkan untuk melakukan hal-hal positif seperti memperbanyak doa, sholawat, dan istighfar.
Maka, surat Yusuf menjadi amalan yang dianjurkan bagi seseorang yang ingin memiliki anak berparas tampan dan berakhlak terpuji. Tujuannya tidak lain adalah supaya anak yang dikandung, kelak dapat mewarisi paras dan sifat-sifat Nabi Yusuf.
Dijelaskan dalam tafsir Ats-Tsaqalayn, Imam Ja'far Ash-Shadiq meriwayatkan:
"Barangsiapa yang membaca surat Yusuf tiap-tiap hari serta tiap-tiap malam, ia dapat dibangkitkan pada hari kiamat keindahan berwajah layaknya keindahan Yusuf, tidak ditimpa azab besar pada hari kiamat, serta ia terhitung ke dalam hamba-hamba Allah yang saleh serta pilihan." (Tafsir Ats-Tsaqalayn 2 : 408).
Surat Yusuf sendiri merupakan surat ke-12 dalam Al Quran yang terdiri dari 111 ayat. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah dan memiliki makna dan keutamaan sendiri bagi umat Islam.
Surat Yusuf secara utuh menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf dan keluarganya. Adapun ayat yang biasa dianjurkan untuk diamalkan oleh ibu hamil adalah ayat 1-16. Berikut adalah bacaannya.
1. الٓرٰ ۚ تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡكِتٰبِ الۡمُبِيۡن
Alif-Laaam-Raa; tilka Aayaatul Kitaabil Mubiin
Artinya: Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
2. اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ قُرۡءٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ
Innaaa anzalnaahu quraanan 'Arabiyyal la 'allakum ta'qiluun
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.
3. نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ اَحۡسَنَ الۡقَصَصِ بِمَاۤ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ ۖ وَاِنۡ كُنۡتَ مِنۡ قَبۡلِهٖ لَمِنَ الۡغٰفِلِيۡنَ
Nahnu naqussu 'alaika ahsanal qasasi bimaaa awhainaaa ilaika haazal quraana wa in kunta min qablihii laminal ghaafiliin
Artinya: Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.
4. اِذۡ قَالَ يُوۡسُفُ لِاَبِيۡهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّىۡ رَاَيۡتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ رَاَيۡتُهُمۡ لِىۡ سٰجِدِيۡنَ
Iz koola Yuusufu li abiihi yaaa abati innii ra aytu ahada 'ashara kawkabanw wash shamsa walqamara ra aytuhum lii saajidiin
Artinya: (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
5. قَالَ يٰبُنَىَّ لَا تَقۡصُصۡ رُءۡيَاكَ عَلٰٓى اِخۡوَتِكَ فَيَكِيۡدُوۡا لَـكَ كَيۡدًا ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ لِلۡاِنۡسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
Koola yaa bunaiya laa taqsus ru'yaaka 'alaaa ikhwatika fayakiiduu laka kaidaa; innash Shaitaana lil insaani 'aduwwum mubiin
Artinya: Dia (ayahnya) berkata, "Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia."
6. وَكَذٰلِكَ يَجۡتَبِيۡكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنۡ تَاۡوِيۡلِ الۡاَحَادِيۡثِ وَيُتِمُّ نِعۡمَتَهٗ عَلَيۡكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعۡقُوۡبَ كَمَاۤ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيۡكَ مِنۡ قَبۡلُ اِبۡرٰهِيۡمَ وَاِسۡحٰقَ ؕ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
Wa kazaalika yajtabiika rabbuka wa yu'allimuka min taawiilil ahaadiisi wa yutimmu ni'matahuu 'alaika wa 'alaaa Aali Ya'quuba kamaaa atammahaa 'alaaa abawaika min qablu Ibraahiima wa Ishaaq; inna Rabbaka 'Aliimun hakiim
Artinya: Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.
7. لَقَدۡ كَانَ فِىۡ يُوۡسُفَ وَاِخۡوَتِهٖۤ اٰيٰتٌ لِّـلسَّآٮِٕلِيۡنَ
Laqad kaana fii Yuusufa wa ikhwatihiii Aayaatul lissaaa'iliin
Artinya: Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya.
8. اِذۡ قَالُوۡا لَيُوۡسُفُ وَاَخُوۡهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيۡنَا مِنَّا وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ ؕ اِنَّ اَبَانَا لَفِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنِ
Iz kooluu la Yuusufu wa akhuuhu ahabbu ilaaa Abiinaa minnaa wa nahnu 'usbah; inna abaanaa lafii dalaalim mubiin
Artinya: Ketika mereka berkata, "Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.
9. اۨقۡتُلُوۡا يُوۡسُفَ اَوِ اطۡرَحُوۡهُ اَرۡضًا يَّخۡلُ لَـكُمۡ وَجۡهُ اَبِيۡكُمۡ وَ تَكُوۡنُوۡا مِنۡۢ بَعۡدِهٖ قَوۡمًا صٰلِحِيۡنَ
Uktuluu Yuusufa awitra huuhu ardany yakhlu lakum wajhu abiikum wa takuunuu mim ba'dihii qawman saalihiin