Diselamatkan Seorang Nasrani
Ketika penduduk Thaif menolak dakwahnya, Nabi SAW memutuskan untuk kembali ke Mekah. Sebelum sampai di kota Mekah, Nabi SAW beristirahat sambil membersihkan lukanya di suatu perkebunan anggur milik Uthbah dan Syaibah, anak Rabi’ah.
Setelah Rasulullah Saw sampai di kebun milik Uthbah bin Rabi’ah, kaum penjahat dan para budak yang mengejarnya berhenti dan kembali.
Tetapi tanpa diketahui ternyata beliau sedang diperhatikan oleh dua orang anak Rabi’ah yang sedang berada di dalam kebun. Setelah merasa tenang di bawah naungan pohon anggur itu,
Rasulullah SAW mengangkat kepalanya seraya berdoa. Mendengar doa Rasulullah SAW hati kedua anak lelaki Rabi’ah pemilik kebun itu tergerak. Mereka merasa iba. Mereka memanggil pelayannya yang bernama Addas dan menyuruhnya mengambilkan buah anggur, dan memberikannya kepada Rasulullah.
Ketika Addas meletakkan anggur itu di hadapan Rasulullah SAW dan meminta beliau untuk memakannya, Rasulullah Saw mengulurkan tangannya seraya mengucapkan, “Bismillah.“
Kemudian dimakannya. Addas terkejut mendengar ucapan Rasulullah. Nabi pun menceritakan bahwa dirinya adalah seorang Nabi yang diutus Allah untuk menyampaikan agama Islam seperti halnya nabi sebelumnya.
Seketika itu juga Addas berlutut di hadapan Rasulullah SAW, lalu mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki Nabi. Addas lalu menyatakan diri masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Subhanallah! Begitu mulia sifat Nabi Muhammad SAW meskipun hatinya terluka, namun Nabi Muhammad SAW tidak dendam kepada penduduk Thaif.