2. Hukum Bacaan Ra Dibaca Tafkhim
Tafkhim yaitu hukum membaca huruf Ra (ر) dengan mengucapkan secara tebal sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya.
Hukum membaca huruf Ra (ر) dibaca tafkhim atau tebal apabila:
a. Apabila huruf Ra yang berharakat dlommah atau dhommah tanwin
Contoh : الْكٰفِرُوْنَۙ - لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
b. Ra ( ر ) sukun atau sukun karena waqaf, yang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
Contoh: وَانْحَرْۗ - هُوَ الْاَبْتَرُ
c. Ra ( ر) sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun dan sebelumnya lagi huruf yang berharakat fathah atau dhammah.
Contoh: وَالْفَجْرِۙ - وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
3. Ra ( ر ( yang boleh dibaca tebal atau tipis atau jawazul wajhain
Huruf Ra ( ر ( yang boleh dibaca tebal atau tipis di al-Qur’an ada tujuh (7) yaitu.
Contoh: وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ - عَذَابِيْ وَنُذُرِ
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.
Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.