Mendapatkan informasi tersebut, akhirnya Kiai Hasyim Asya'ri menyerahkan masalah tersebut kepada Kiai Abbas. Selain, Kiai Hasyim juga memiliki pertimbangan lainnya, kenapa menunjuk Kiai Abbas sebagai pemimpin perang 10 November.
“Kata Kiai Hasyim, kalau urusan yang begini, biar Kiai Abbas yang nangani,” ujar Kiai Jelan.
Untuk bisa melawan Jendral Malabby, Kiai Abbas akhirnya memberikan amalan kepada para santri yang saat itu akan terlibat dalam perang.
Berikut amalan dari Kiai Abbas yang diberikan kepada para santri :
اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللّٰهِ
Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
لَا مَوْجُوْدَ اِلَّا اللّٰهُ
La Maujuuda Illallah
Tidak ada yang wujud kecuali Allah
لَا مَعْبُوْدَ اِلَّا اللّٰهُ
Laa Ma'buudun Illallah
Tidak ada sesembahan yang pantas disembah kecuali Allah
لَا مَطْلُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ
Laa Mathluuba Illallah
Tidak ada yang pantas dipatuhi dan ditaati kecuali Allah
بِسْمِ اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ
Bismillaahi tawakkaltu 'alallah
Dengan menyebut nama Allah, hamba bertawakkal kepada Allah
لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ
Laa haula walaa quwwata illa billahi
Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah
Kiai Abbas hanya membacakan sebanyak tiga kali bacaan itu, dan harus langsung dihafal. “Tidak boleh ditulis, tapi langsung dihafal,” ujar Kiai Jelan.
Kiai Jelan menuturkan, amalan tersebut dibaca tiga kali dan langsung harus dihafal. Saat diijazahkan oleh Kiai Abbas, hanya sekitar 80 santri saja yang bisa lulus. Salah satu dari 80 santri itulah, yang akhirnya bisa menembak mati Jendral Malabby sebelum perang 10 November terjadi.
“Santri yang berhasil menembak mati Jendral Malabby, merupakan santri yang mendapatkan amalan dari Kiai Abbas,” kata Kiai Jelan.