Kini sains bisa mengungkapkan sifat gerak dan sumber cahaya bulan dan sinar matahari. Gerak harian matahari dan bulan, terbit di Timur dan terbenam di Barat, hanyalah merupakan gerak semu. Karena sesungguhnya bumilah yang bergerak. Bumi berputar pada porosnya sekali dalam sehari sehingga siang dan malam silih berganti dan benda-benda langit pun tampak terbit dan terbenam, seperti halnya matahari dan bulan.
Sesungguhnya gerak yang terjadi bukan hanya bumi yang berputar pada porosnya, tetapi juga matahari dan bulan beredar pada orbitnya. Bulan mengorbit bumi, sementara bumi mengorbit matahari, dan matahari pun tidak diam, tetapi bergerak juga mengorbit pusat galaksi. Sinar matahari berasal dari reaksi nuklir di intinya, sedangkan cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari.
Efek gabungan sudut datang sinar matahari dan sudut tampak dari permukaan bumi menyebabkan bulan tidak selalu tampak bulat, tetapi berubah-ubah dari bentuk sabit ke purnama yang bulat, dan kembali lagi ke sabit tipis, seperti pelepah kering. Inilah yang diisyaratkan Allah SWT dalam firmannya,
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيۡلُ ۖۚ نَسۡلَخُ مِنۡهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمۡ مُّظۡلِمُوۡنَۙ وَالشَّمۡسُ تَجۡرِىۡ لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَا ؕ ذٰلِكَ تَقۡدِيۡرُ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِ وَالۡقَمَرَ قَدَّرۡنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالۡعُرۡجُوۡنِ الۡقَدِيۡمِ لَا الشَّمۡسُ يَنۡۢبَغِىۡ لَهَاۤ اَنۡ تُدۡرِكَ الۡقَمَرَ وَلَا الَّيۡلُ سَابِقُ النَّهَارِؕ وَكُلٌّ فِىۡ فَلَكٍ يَّسۡبَحُوۡنَ
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk pelepah yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yaasiin: 37-40).
Allah Akbar 3X
Walau tampak matahari dan bulan berjalan pada jalur yang sama, tidak mungkin keduanya bertabrakan atau saling mendekat secara fisik, karena orbitnya memang berbeda. Perjumpaan bulan dan matahari saat gerhana matahari, atau perjumpaan bulan dan bumi pada saat gerhana bulan, hanyalah ketampakkannya, ketika matahari tampak terhalang bulan, yang berada di antara matahari dan bumi.
Begitu juga, pada saat gerhana bulan, bulan dan matahari berada pada posisi yang berseberangan sehingga cahaya matahari yang mestinya mengenai bulan, terhalang bumi. Bulan purnama menjadi gelap karena bayangan bumi.
Allah Akbar 3X
Sains menjelaskan fenomena yang sesungguhnya. Sains menghilangkan mitos dan meneguhkan keyakinan akan kekuasaan Allah. Allah menunjukkan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya dengan fenomena GERHANA itu.
Keteraturan yang luar biasa yang Allah ciptakan, memungkinkan manusia menghitung peredaran matahari untuk digunakan dalam perhitungan waktu dan digunakan untuk memprakirakan gerhana.